Pemilu Momen untuk Berbenah

Waw , pemilu tinggal menghitung hari. Tanggal 9 nanti ditetapkan sebagai hari dimana warga Negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih untuk mengikuti ritual sakral ini. Memang Cuma pemilu legislatif sih, tapi hasil nya sangat menentukan. Menentukan nasib ratusan juta orang umumnya, dan nasib keluarga caleg khususnya *claps. Buat kalian yang baru pertama kali mengikuti pemilu, welcome yah, banyak- banyak lah mencari tahu tentang pelaksanaan pemilu. Karena informasi ini tidak didapat di bangku sekolah. Mulai dari umur berapa dan persyaratan apa saja yang boleh dikategorikan sebagai pemilih, tempat TPS di desa/ daerah kalian berada dimana, tata tertib peserta pemilu, tata cara pemberian suara(pencoblosan), partai apa saja peserta pemilu periode ini, sampai mengenal betul calon legislatif yang akan kita pilih.(lagak ku udah kayak kader aja nih) Menurut ak, tidak memilih(golput) itu rugi. Masa iya kalian mau di pimpin sama pilihan orang lain? Se apes- apes nya meskipun kecil kemungkinan pilihan kalian untuk jadi pemimpin, paling tidak dia mendapatkan suara dari pemilih nya yang bisa membawa dia ke rimba parlemen/ legislatif, pusat/ daerah. Kan aspirasi kalian jadi bisa disampaikan sama dia nantinya. Huh, meskipun semut merah saja tahu entah ada atau tidak calon pemimpin yang jujur dan demokratis di Negara ini. Setidak nya kita bisa lebih cerdas memilih yang terbaik. Jadi ingat obrolan aku sama teman dari Jakarta (si T) lewat telepon.


Ak: “pemilu sebentar lagi neh ..km udah ada gambaran bakal coblos apa, siapa?”

T: “ak golput aja ah.. dari dulu juga gitu”

Ak: “waduh jangan dong, percuma aja kalo golput tapi km masih tinggal disini, sama aja dipimpin juga sama pilihan orang lain.”

T: “habisnya ga ada yang bisa dipercaya sih, riwayat nya juga ga waw, gada yang berprestasi, semua abstrak, JamBu( Janji Bu**k). emangnya km udah yakin sama pilihan km?”

Ak: “ga ada yg ak kenal sih, tapi kalau partai R kayaknya orang2nya aktifis2 gt. Suka nulis2 di blog2 gt, dan isinya tentang visi misi yang logis lah, lumayan kyknya. Ak mantep pilih partai R”


Dan ternyata pada saat aku buka situs partai R mengenai info terbarunya, tiba2 ak seperti di pause.




JLEB…


partai yang menurut aku paling sreg banget ternyata….

Bangkai belatung! ga di dunia nyata ga di dunia maya!! black campaign ternyata udah VIRUS!… rasanya lebih kecewa daripada Anggi yang dicerai sama ayu ting- ting..

Sekarang entahlah..harus cari referensi baru lagi APA dan SIAPA nya…*langkah lunglai


Berbicara tentang Calon Legislatif( Caleg), mendekati 9 April, banyak cara yang dilakukan para caleg untuk menarik simpati warga. Rame- rame lah peserta pemilu orasi sana sini, mengadakan pengajian bareng, sunatan bareng, sampai dangdutan bareng. Juga bisa dilihat, banyak bendera, poster, spanduk yang mengganggu pemandangan. Mereka tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dari hasil kampanye yang awut- awutan ini. Contohnya aja nih, banyak caleg penunggu pohon. Hiii..~ *kayak kuntilanak aja. Di daerah ku ini banyak loh, caleg mejeng di pohon keramat, biar terkenal. Trus, kampanye keliling yang bikin kota macet dan banyak sampah. Semua itu jelas menunjukkan mereka enggak perduli pada lingkungan. Bahkan ada aksi kampanye yang merusak moral bangsa. Contohnya melibatkan anak dibawah umur untuk ikut serta dalam aksi kampanye, membagi- bagikan uang, datang ke dukun meminta petunjuk, dan banyak- banyak lagi deh.


Teman ku yang bekerja di sekolah dasar pernah bercerita ada simpatisan caleg(sebut saja ny. M) yang kebetulan juga wali murid, pada saat jam pulang sekolah ny. M membagi- bagikan kartu bergambar caleg dan parpol nya kepada anak- anak SD di gerbang sekolah. Mungkin saja bertujuan supaya disampaikan kepada orangtua murid- murid itu. Tapi bukankah sudah jelas tertulis di tatib kampanye tidak boleh melibatkan anak- anak. Wah wah, jelas lah ini kalau elit politik pun harus dibekali pengetahuan dan diberikan sanksi- sanksi tegas buat pelanggaran berkampanye semacam ini.


Detik- detik menjelang pemilihan ini memang ada saja cara caleg mengiklankan dirinya secara musiman. Pendekatan- pendekatan politik yang sifat nya black campaign pun dihalalkan. Jangan kira tenaga kesehatan tidak kena imbas nya loh, hemm…dan ulah simpatisan caleg musiman di tempat ak kerja ini bisa buat terapi untuk kalian yang hipotensi, juga buat kalian yang jaim bisa pertama kali ngelakuin salto- salto di depan umum sambil bilang wow kalo berhadapan sama trouble maker ini. *hhh Mungkin bakalan aku tulis nanti. Seharusnya elit politik itu mencerdaskan rakyat Indonesia agar lebih mengerti arti demokrasi. Bukan berlagak demokrasi tapi merugikan pihak umum.


Mudah2an momen pemilu ini semua pihak bisa berbenah diri. Kita berdoa saja semoga pemilu kali ini sukses dan tidak berdampak merugikan pihak umum. Amin

Earth Day

Sekarang, 31 maret 2014, adalah hari raya nyepi untuk tahun baru saka 1936. Dan, baru kali ini nih anak2 sekolah dan para pekerja di bali not hate mondays. Karena, mereka bisa istirahat total di hari senin. Hehe keren ga? Tapi sayang seribu sayang, aku malah kerja 24 jam lebih karena puskesmas tempat aku kerja 24 jam pelayanan nya. (Tiba2 mbak2 yg jaga indomart sama mesin atm ngajak toast). Yah namanya juga pelayanan kesehatan. Kan ga lucu kalau orang sekitar sakit trus karna nyepi, jadi sakit nya di tahan sampai besok. Apalagi kalau orang mau melahirkan. Kalau di tahan dan di lahirin besok kan menyalahin takdir. But anyway, aku ga kerja sendiri sob. Setidak nya ada 7orang yang bernasib sama dengan aku. Hum.... dirumah aku ngebayangin, keadaan di puskesmas kalau jaga selama 24 jam penuh aku ngapain aja. Ga mungkin cuma jongkok menghadap jam dinding kan?!
Yang jelas pasti bosann banget. Eits, tunggu dulu, di tempat aku bekerja ada banyak lahan menyalurkan hobby bagi para karyawan nya. Untuk ibu2 yang hobi masak ada dapur komplit dengan peralatan masak ,bumbu, bahan mentah dll yg sebelumnya sudah disiapkan. Yang hobi nonton, udah di copy in film dari film anak2 sampai film dewasa. Yg hobi berselancar di dumay, ada wifi kenceng dgn internet unlimited. Yang hobi periksa pasien, ugd udah siap. Yang hobi makan (ehm, kyk aku gt), yah...sepertinya harus membina hubungan baik sama yg hobi masak.





Sepertinya hari nyepi kali ini bakalan beda suasana nya seperti yang aku alami di tahun2 kemarin. Meskipun kami non hindu, tetapi biasanya otomatis kami ikut melaksanakan apa yang dilakukan warga bali umumnya. Kalau dipikir pikir, bisa di ambil positif nya loh hari nyepi ini. Keren dan aku berspekulasi aksi go green tokoh australia yang mencetuskan earth hour pertama kali mungkin terinspirasi dari hari nyepi nya Bali.






Dua hari yll Earth Hour dilakuin di berbagai negara. Sebelum nya artis2 indonesia juga meng kampanye kan momen ini. Mulai dari Rudi Wowor, Christian Sugiono, Cathy Sharon, Julie Estelle, Prita Mulysari, sampe Wulan Guritno didampuk jadi bintangnya. Ini adalah tiga kalinyaEarth Hour di galang di indonesia(bener g 3x??needs more info and correction kalau-kalau ternyata salah… :D).






Konon katanya sih dari Earth Hour yang diselenggarakan selama 1 jam mulai jam 20.30 -21.30 sabtu malem kemaren ternyata bisa menghemat listrik 3 kali dari tahun kemaren (biarpun konon, ini info aku ambil dari artikel di salah satu surat kabar nasional loh jadi kononnya itu bisa lah dipercaya :-)). Lumayan tuh bisa menghemat 1 pembangkit listrik kata yang ngerti lah.





Lagi-lagi tanpa bermaksud menyinggung mengenai Earth Hour ini ataupun berusaha bersikap sinis, atau membanding-bandingkan, aku lagi pengen banget deh ngomongin Earth Hour ini berbarengan dengan Hari Raya Nyepi. Memang dari tahun kemaren pun Earth Hour pun diadain deket-deket hari Nyepi. Pertama, jauh sebelum orang-orang ribut tentang Global Warming, Go Green yang efek-efeknya timbullah kegiatan macem Earth Hour ini, yang jelas masyarakat Hindu yang ada di Indonesia telah nerapin yang namanya Earth Hour ini tiap tahun, yaitu pada saat Nyepi.






Kalau yang namanya Earth Hour ini diadain selama sejam, maka Nyepi dilaksanain selama satu hari. Aku emang gak tau persis ya apa aja yang mereka lakuin selama ritual Nyepi ,biasanya selama satu hari itu mereka(termasuk kami tetangga yg non hindu biasanya ikutan bertoleransi) gak nyalain peralatan elektronik sama sekali, rumah pun gelap selama sehari itu, dan gak kemana-mana cuman di rumah aja. Bahkan Bali menutup akses baik untuk bandara ataupun pelabuhan laut kecuali kalau memang ada keadaan darurat yang mengharuskan untuk buka akses jalan masuk ke Bali. Kalau pernah nonton film Saus Kacang-nya BCL sama Ashraf Sinclair, turis yang di Bali gak boleh berkeliaran keluar selama hari Nyepi. Artinya, selama Nyepi ini gak cuman menghemat pemakaian listrik yang ujung-ujungnya menghemat bahan bakarnya listrik itu sendiri, tapi juga menghemat pemakaian bahan bakar untuk penggunaan lain seperti penggunaan kendaraan. Maka boleh dong kalau akhirnya aku bilang, unsur Earth Hour udah terkandung dalam hari Nyepi yang dirayain oleh teman-teman yang beragama Hindu, bahkan mungkin bukan Earth Hour lagi kali ya tapi Earth Day karena dilakukan selama sehari itu.






Berkaitan dengan itu, bukannya sok ngajarin karena aku bukan guru. Bukannya sok tau karena aku bukan Einstein yang emang jenius, tapi bisa dibilang (disadari ga di sadari) teman-teman yang beragama Hindu di Indonesia sudah berpikir jauh ke depan tentang Global Warming ini. Walaupun mungkin tujuan mereka gak nyalain listrik itu gak langsung berhubungan dengan penyelamatan bumi tapi lebih untuk khusyu’ beribadah, tapi yang jelas selangkah lebih maju lah gitu. dalam penghematan listrik sama bahan bakarnya.






Okey aku mau melanjutkan aktifitas aku di hari nyepi ini, di tempat kerja aku.





Untuk rakyat Bali, selamat melaksanakan ibadah di Hari Raya Nyepi ini. Semoga berkah bagi semua umat manusia di muka bumi. Amin