Pulang praktek kemaren, ak mendapatkan kenyataan pahit yang harus ak terima. Yakni keyboard Laptop ku rusak. Entah kenapa dan ada apa gerangan yang terjadi pada tu keyboard. Heng, tombol SHIFTnya kaya lengket gitu. Berfungsi terus. Padahal secara fisik keyboard ku nggak ada ada masalah. Tombol SHIFT nya juga kalo di pencet kaya biasa yah kaya biasa. Nggak ada apa2. Tapi waktu ak ngetik hurufnya gede semua, dan kalo ak ngetik angka “1”, yang muncul malah “!”. Nggak nyambung kan? And than ak memutuskan buat ngebawa laptop ku ketempat reparasi terkenal di kota ak.

ak : Mas bisa benerin laptop?
Penjaga : Rusaknya kenapa?
ak : ini mas, tombol SHIFTnya kok gini yah? Nggak di pencet tapi tetep berfungsi gitu. Jadi susah kalo mau ngetik, gede semua tulisannya, sebenarnya bisa sih kalo di pencet CAPS LOCK. Tapi nggak bisa ngetik angka.
Penjaga : Biar saya periksa dulu deh.
Seling beberapa menit
Penjaga : konektornya mba. Lengket ama mosnya. Jadi satu tombol tiga fungsi. Keliatannya nempel ama huruf disampingnya.
ak : jadi kesimpulannya?
Penjaga : Rusak..pake keyboard eksternal paling juga nggak ngaruh nih. Harus diganti ama yang baru.
ak : kalo ganti yang baru, kira2 berapaan yah?
Penjaga : kalo laptop versi lama gini mungkin mahal banget. Merk toshiba pula, sekitar 3 jutaan. kalo laptopnya Accer mungkin Cuma 700an. Kalo yang kaya gini udah mahal, mungkin malah nggak ada yang jual. Lama banget soalnya.

ak nelen ludah.

3 jutaan?*didramatisir* duh mending ak beli laptop baru aja sekalian yang versi china. (>.<)*pusing* kalo km pernah punya pengalaman kya ak dan punya solusinya, kasi tahu ak yah.. I need a clue. Sekarang ak kalo bikin laporan SP2TP terpaksa make kompi rumah yang notabene bermasalah juga. Ahh..

Penting Ga Penting yang penting Posting(''_)

ak sedang mencoba Posting cerita yang “serius”. Here we go~


Teeeet!!

Bel berbunyi kencang, satu nada dengan denyut nadi tangan ku yang sedang asyik terlena memainkan tangan ku di lembaran kohort terakhir

Teeeeeet!!

Bel kedua berbunyi beberapa detik kemudian, keringat ak mengucur deras, tapi buru-buru ak apus biar nggak kena lembaran kohort

Teeeeeeeeeeeeeeeeettt!!

Bel ketiga berbunyi setelahnya, bel terakhir kenceng banget, terlihat dari jumlah huruf “e” yang ak ketik sebanyak 11 buah.

Orang-orang kurang kerjaan pasti akan kembali ke atas untuk menghitung jumlah huruf “e”.

kalian pasti bingung ngapa ada bel. yach...markas absen aku(baca: kantor camat) memang make bel untuk ngumpulin para pegawai nya utk apel pagi ato apel siang(jam pulang)

Jantung ku berdebar, karena pertama, hari ini hari kamis, ato dalam bahasa Inggrisnya wednesday *penting nggak sih diartikan dalam bahas Inggris?*. dan kedua karena kancing baju atas ak yang nggak bisa nutup dan ak takut “hal” ini menjadi konsumsi publik.

ak pun mengemasi barang-barang ku. Wajah ku suntuk

ak keluar dari ruangan, wajah penuh puas terpancar dari semua bidan, seolah semua beban sudah hilang,dahi mereka, ak seakan melihat stempel bertuliskan “I’m Free” di dahi temen2ku. Ya, begitu juga di dahi ku,lomba posyandu sudah berakhir, perang sudah berakhir, darah ku pada naek kekepala, hati ku bergejolak, seakan ak di paksa berteriak, tunggu ini bukan sebuah paksaan, tapi memang keinginan, keinginan untuk melepaskan semua beban, ak pengen teriak, teriak sekenceng-kencengnya, melemparkan beban berat yang ak bawa-bawa selama ini, beban di kebiri semua laporan2 KB,BUMIL,BAYI,..dll.. yang udah kaya Dementor di film Heri poter en de prinsoner op askaban, menghisap semua kebahagiaan ku mengambil semu...

“LOMBA POSYANDU SUDAH BERAKHIR!! ALHAMDULILLAH!!!!!!!”

AK kaget, irfan hakim kaget, *loh sejak kapan ada irfan hakim di sebelah ak?*, bukan ak yang tereak, ternyata ratih,temen tim outdor ak, yah.. keduluan deh, nggak klimaks ceritanya, kebanyakan pikiran sih.

Teh Kotak yang dari tadi ak pegang sambil ak emut-emut kali aja masih ada isinya kini sudah mengering, persis seperti pikiran ku saat ini, kering, tandus, hilang arah, dan tak mengerti mau kemana. Pikiran ku ngambang *ngambang? Di Air Donk? Katanya kering?* duh cerewet diam dulu napah? ak kan pengen nulis serius ceritanya, kaya Novelis gitu. Duh ak lupa sampai mana tadi, oya, pikiran ku ngambang diantara ribuan kenyataan yang akan ak hadapi nanti kedepan.

Bagi ak,lomba posyandu itu kecil, kata “kecil” bukan bernilai remeh dan pelajaran pemaknaan kata, “kecil” artinya ada sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar lomba posyandu. Ada sesuatu yang jauh-jauh-jauh lebih berat dari sekedar lomba posyandu. Sebenarnya jauh hari ak sudah punya pengalaman mengenai penilaian lomba di desa

Seperti kata Andrea Hirata, orang sekitar itu seperti university of life, labolatorium kehidupannya menyimpan semua perbedaan. Saling mewarnai dan menampilkan keindahaan tersendiri bagi penikmatnya, seperti lapisan warna di dalam lukisan. Ada orang sejuk laksana lautan, tenang dan menghanyutkan, ada pula yang meledak-ledak seperti gunung berapi, ada yang seperti bau kentut, kehadirannya sungguh sangat tidak diharapkan. Ada pula yang seperti edelweis, indah, langka, dan kecantikannya abadi, sehingga orang senang didekatnya.

Begitu juga dalam menerima pendapat, ada orang hiper, dengan bukti sedikit, langsung saja menerima apa adanya , ada pula yang ilmiah, perlu banyak bukti untuk meyakinkannya baru dia percaya, ada pula yang skeptis. Di beri bukti seperti apapun tidak akan percaya, kecuali dipaksa dengan cara dikentutin rame-rame baru...hohoh.

Sayangnya ak termasuk orang yang hiper.

~~~~~~*SD: in memoriam*~~~~~~~

“shym, makan permen mint bisa mandul”

Gara-gara kata temen ku itu, tanpa bukti malah, ak puasa makan permen mint ampe SMP takut mandul.

“Pan! Makan permen mint bisa mandul loh” ak mencoba mengingatkan topan, temen sekelas ak untuk nggak makan permen mint,
“...Mandul? gimana ceritanya”
“ooo... pokoknya gitu katanya...” ak mencoba mempertahankan argumen ak
“....”
“Pan?”
“sinting kw, di begoin mau”

Ak gondok setengah kilo, kewarung beli permen mint satu dus.. SATU DUS!!

Kemaren ak juga diberi gambaran ama Kasi kesehatan mengenai bagaimana tugas outdor di banyu biru(rencana nya ak mo ditenpatin disitu). Satu kalimat yang berhasil ak simpulkan, outdor disana Itu berat banget, penuh dengan tipu muslihat dan cuapeknya luar binasa. jadi ingat kata dosen farmako di akbid dulu “Kuliah di jurusan kebidanan itu sungguh menyiksa dan sulit, persis kedokteran buat anak IPA”. ak yang skeptis ini bengong, Dude herlino bengong *kenapa malah tiba-tiba muncul Dude herlino? Ada apa ini sebenarnya?*

Malamnya ak nggak bisa tidur waktu itu. Endingnya??toh ak bisa enjoy dg profesi ini?

Lomba posyandu, (bagi para bidan)semacam perlombaan bergengsi tingkat kabupaten untuk satu desa yang terpilih(untk kab. jemb ada di TBT), Healthy Championship, ato apalah tergantung kekreatifan anda bermain kata adalah momen paling berharga bagi ak n tim. Momen terakhir menyiapkan segalanya dengan “serius”, Momen menggila sendirian di menit-menit terakhir, momen kebersamaan adalah harga mati (terutama pada saat menjawab pertanyaan penilik), dan momen terakhir persaingan kami, dg tim lain , momen klimaks dari semuanya. kita harus menang, paling nggak sekali. kita harus bisa, dan menang itu harga mati buat kita sekarang. Jika kita kalah, maka selesailah semua, semua harapan, semua impian , semuanya! Cuma itu dalam pikiran ak sekarang, kita harus menang!kita harus menang! kita egois dan kita keras kepala! kita harus menang! Titik.

Tanggal 21 februari ntar ak bakal jalan2 ke pantai bareng temen-temen satu tim, dan ak harap ak bisa bakal dapat sesuatu yang bakal ak kenang selamanya ntar ampe tua, titik puncak kebersamaan kami, pemegang program KIA KB, persis seperti yang digambarkan Roy Saputro dalam bukunya Doroymon: Wanderfull masa jadul, ato seperti persahabatan the Rainbow di serial Kepompong.

Gimana nih.. mata ku berkaca-kaca.

“When you can live forever, what do you live For?” *twilight*