Wanita Laki- laki

(Kategori humor 18+)

Sebagai seorang laki- laki, naluriku berjalan mengikuti kesedihan nya. Tanpa sepengetahuan nya.

Saat wanita itu merasa di sekeliling nya tidak ada siapa siapa, dia pun memejamkan mata. Berteriak kencang sambil merentangkan tangan nya. Tangan nya mengepal dan meremas rambutnya. Air mata batu itu pun mencair.

Sejenak aku tertegun.

Debur ombak pantai rening ini mengingatkan aku untuk mengerlipkan mata. Aku terpesona kecantikan nya.

Dari balik semak, bola mata ku mengikuti arah kemana dia melangkah. Dia melepas kain pantai nya. Semampai raga nya lebih menyilaukan dari mentari pagi ini. Wangi nya benar2 memabukkan. Tak kusangka aku sepengecut jaka tarub. Laki- laki yang hanya menikmati tanpa diketahui.

Ah.

Dia mulai menanggalkan semua nya.
Jantungku belum pernah berdetak sekencang ini. Keringatku bercucuran. Deras sederas aliran darah sepanjang arteriku. Mataku pun enggan berkedip. Seolah tak rela meninggalkan nya barang sedetik.

Wanita itu.

Meracuni ku dalam waktu singkat. Langkah kaki nya menuju tepian ombak berlari kecil. Seirama dengan jantung ku yang memompa darah bersihnya. Dia pun bermain layaknya haus akan masa masa itu.

Aku sangat menikmatinya. Dan hanyut dalam dunia nya. Membuat aku lupa akan tarikan nafasku.

Setelah menghentikan langkahnya dia menoleh dengan kerutan dikeningnya. Sepertinya dia mengetahui keberadaanku. Seketika dia membalikkan badan.

Aku sangat terkejut. Mataku terbelalak. Lidah ku kelu. Aku tak sanggup berkata kata. sekujur tubuh ku kaku. Beku. Hanya jari telunjukku saja yang bergerak sembari menunjuk ke arah objek itu.

Oh Tuhan.

Ternyata dia....

Dia....

Laki- laki!

.......