Kamis, 11 September 2014

Karsinoma Serviks

Okay.

Kali ini aku pengen posting masalah serius. Karsinoma serviks. Ini lebih serem daripada mukanya tukul.

Awal aku peduli dengan ca cerviks adalah tahun 2008. Saat itu ada pasien A yang datang ke puskesmas dengan keluhan bleeding pada saat coitus. Keputihan berbau dan gatal. Daya tahan tubuh menurun. Melalui anamnesa lanjut, pasien tersebut akhirnya diikutkan pemeriksaan IVA. Ternyata hasil IVA nya positif. Diduga kemungkinan Ca maka pasien dirujuk ke RS. Dimana kemudian dinyatakan positif Ca Cerviks. Dan hidupnya berakhir tahun 2013 akhir.

Dan kemudian pasien B datang dengan tanpa keluhan setelah di IVA hasil inspeksi servik erosi. Setelah terapi cryo dan perawatan rutin, pasien sembuh.

Dua nasib pasien yang teredukasi dan tidak. Dimana hasil akhirnya adalah keselamatan nyawa.

Wanita harus tanggap. Dari kasus diatas dapat disimpulkan penting nya deteksi dini melalui edukasi dan pelayanan dasar oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat.

Kanker rahim adalah pembunuh wanita. Tanda dan gejala nya harus dipahami betul oleh semua wanita. Terutama wanita usia subur.

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) lah jawaban nya.

IVA adalah metode skrining kanker serviks sederhana dengan menerapkan dosis rendah larutan asam asetat(3-5%) pada serviks untuk mendeteksi lesi prakanker.

Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatif dari pap smear karena biayanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo.

Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.

Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.

Keuntungan IVA ini adalah mudah, praktis. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana.

JADWAL IVA

Program Skrining Oleh WHO :
1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
2. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun

SYARAT MENGIKUTI TEST IVA

Sudah pernah melakukan hubungan seksual
Tidak sedang datang bulan/haid
Tidak sedang hamil
24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

PELAKSANAAN SKRINING IVA

Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut:

Ruangan tertutup,
karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi.

Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi.

Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks

Spekulum vaginaSwab-lidi berkapas

CARA KERJA IVA

Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan.
Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).
Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.
Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim.
Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker.

Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.

Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi bearti hasilnya negatif

KATEGORI IVA

Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:

IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).

IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).

IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).

PENATALAKSANAAN IVA

Pemeriksaan IVA dilakukan dengan spekulum melihat langsung leher rahim yang telah dipulas dengan larutan asam asetat 3-5%, jika ada perubahan warna atau tidak muncul plak putih, maka hasil pemeriksaan dinyatakan negatif. Sebaliknya jika leher rahim berubah warna menjadi merah dan timbul plak putih, maka dinyatakan positif lesi atau kelainan pra kanker.

Namun jika masih tahap lesi, pengobatan cukup mudah, bisa langsung diobati dengan metode Krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas CO2 atau N2 ke leher rahim.

Sensivitasnya lebih dari 90% dan spesifitasinya sekitar 40% dengan metode diagnosis yang hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit tersebut, lesi prakanker bisa dideteksi sejak dini. Dengan demikian, bisa segera ditangani dan tidak berkembang menjadi kanker stadium lanjut.

Metode krioterapi adalah membekukan serviks yang terdapat lesi prakanker pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area tersebut mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat

Kalau hasil dari test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang terlihat dari adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda menjadi putih, artinya perubahan sel akibat infeksi tersebut baru terjadi di sekitar epitel. Itu bisa dimatikan atau dihilangkan dengan dibakar atau dibekukan.

Dengan demikian, penyakit kanker yang disebabkan human papillomavirus (HPV) itu tidak jadi berkembang dan merusak organ tubuh yang lain.

TEMPAT PELAYANAN

IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA diantaranya oleh :

Perawat terlatih
Bidan
Dokter Umum
Dokter Spesialis Obgyn

Pesan; meskipun tanpa keluhan, bagi WUS wajib waspada.

Tidak ada komentar:

Pengalaman sangat berharga. Aku menghargai pengalamanku dengan menulisnya. Selamat membaca:)

Pengalaman sangat berharga. Aku menghargai pengalamanku dengan menulisnya. Selamat membaca:)
:)

selamat datang di blog aku

selamat datang di blog aku
menjadi pribadi yang baik itu banyak efek positif nya:) dan banyak cara ngedapetinnya. selamat mencari:D